JAKARTA, 27 April 2021 – Sesuai dengan inisiatif Cashlez untuk mulai menjajaki pasar tradisional di Indonesia, hari ini, 27 April 2021, Cashlez bersama PT Media Dimensi Teknologi Indonesia (Emditek) meresmikan kerjasama dengan Pasar Bersih Sentul City sebagai mitra pasar pertama.
Melalui kerjasama ini, pembeli dapat melalukan pembayaran non-tunai menggunakan kartu kredit, kartu debit, QRIS, Virtual Account (VA) dan Cashlez-Link di Pasar Bersih Sentul City yang terdiri dari ruko, kios, los basah, los kering serta foodcourt.
CEO Cashlez, Suwandi, mengatakan, “Kami percaya bahwa sistem pembayaran non-tunai akan terus bertumbuh dengan pesat seiring pertumbuhan digitalisasi ekonomi di Indonesia. Oleh sebab itu, para pedagang di pasar tradisional pun sudah saatnya untuk mulai mengadaptasi pembayaran non-tunai untuk transaksi sehari-hari.”
Berdasarkan hasil survei dari VISA, 63% konsumen Indonesia mengakui membawa lebih sedikit uang tunai dan semakin jarang berbelanja dengan uang tunai, di mana jumlah ini merupakan yang tertinggi di kawasan Asia Tenggara. Lebih lanjut, 7 dari 10 menyatakan merasa tak perlu lagi membawa uang tunai.
Selain itu, menurut data dari Bank Indonesia, per Februari 2021, transaksi pembayaran menggunakan kartu naik sebesar 4,93% (yoy) dan transaksi uang elektronik tumbuh sebesar 26,42% (yoy).
“Kami menyadari bahwa masyarakat kini sudah mulai terbiasa melakukan pembayaran secara non-tunai. Terlebih dalam bulan Ramadhan ini dimana terdapat peningkatan kebutuhan bahan pokok yang membutuhkan berbagai macam pembayaran.
Diharapkan dengan adanya transaksi non-tunai ini, akan merubah perilaku masyarakat juga untuk membeli kebutuhan harian maupun bulanan yang sebelumnya di supermarket atau hypermarket menjadi ke pasar tradisional.”, ujar Hendra Harsono, Direktur Utama Pasar Bersih Sentul City.
Sementara itu Yudi Kusman, CEO Emditek yang merupakan rekan dari Cashlez mengatakan bahwa UMKM merupakan pasar dengan potensi yang sangat besar, namun masih banyak UMKM yang belum menikmati fasilitas transaksi digital, khususnya di pasar tradisional. “Selain itu, sebagian besar pedagang di pasar-pasar tradisional belum paham dengan baik mengenai transaksi non-tunai, oleh karena itu kami sebagai pelaku fintech perlu memberikan pemahaman kepada mereka. Kami yakin dengan jalan bersama seperti ini akan mempermudah perluasan non-tunai di Indonesia, khususnya di pasar-pasar tradisional.” tutur Yudi.
“Target 500 pedagang adalah target awal. Ke depannya penetrasi akan terus diperluas dengan menggandeng lebih banyak pedagang pasar tradisional lain, baik di dalam kota maupun di luar kota, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi UMKM Indonesia.”, tutup Suwandi.
Kampanye #UMKMBisaYuk
Sejalan dengan komitmen Cashlez untuk terus meningkatkan penggunaan non-tunai di Indonesia, Cashlez menghadirkan kampanye #UMKMBisaYuk. Melalui kampanye ini, Cashlez menghadirkan program edukasi mengenai penerapan non-tunai bagi UMKM.
“Tantangan dalam memperluas penetrasi non-tunai di Indonesia salah satunya adalah edukasi. Pada kampanye ini, kami akan memberikan pemahaman mengenai manfaat, keuntungan, serta tata cara penerapan non-tunai untuk pelaku usaha. Harapannya, akan semakin banyak UMKM yang beralih ke non-tunai sesuai dengan harapan pemerintah.” kata Suwandi.
Program ini sudah dijalankan pertama kali di Pasar Bersih Sentul City dengan memberikan edukasi kepada para pedagang selama 2 minggu.
Ke depannya, kampanye #UMKMBisaYuk akan terus dijalankan bersamaan dengan perluasan penetrasi pasar Cashlez di Indonesia.
Tentang PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk:
Berdiri sejak 2015, PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk (“Perseroan”) dengan merek Cashlez merupakan perusahaan teknologi finansial pembayaran yang memberikan solusi untuk merchant dan menawarkan nilai lebih agar pemilik usaha dapat mengatur dan menumbuhkan bisnisnya.
Cashlez menciptakan sistem mPOS (mobile point of sale) yang dilengkapi dengan penerimaan pembayaran menggunakan kartu, baik kartu kredit atau kartu debit berbasis aplikasi pada smartphone (Android dan iOS) yang dihubungkan dengan card reader melalui bluetooth.
Selain dapat menerima kartu, merchant dapat menerima metode pembayaran digital lainnya seperti pembayaran QRIS, Cashlez?Link untuk pembayaran e?commerce dan pembayaran Virtual Account. Cashlez mengembangkan fitur POS & back?office reporting kepada merchant, sebagai komitmen Cashlez untuk mempermudah merchant dalam mengatur dan meningkatkan bisnisnya. Dalam hal ini, sistem dapat memonitor semua transaksi penjualan merchant secara real time.
Untuk diketahui, Cashlez telah menerima penghargaan Rekor Dunia MURI sebagai “The First Payment Aggregator in Indonesia with Point?of?Sale Platform and Payment Options of Multi? Acquiring Bank in One App”. Saat ini Cashlez telah membantu lebih dari 9.000 pelaku usaha yang tersebar di seluruh Indonesia. Pada Mei 2019, Cashlez mendapatkan izin resmi sebagai Payment Gateway dari Bank Indonesia dan pada awal tahun 2020, Cashlez resmi menjadi Perusahaan Terbuka (Tbk) di Indonesia dengan kode saham CASH.
Sumber : https://pressrelease.kontan.co.id/release/cashlez-bersama-emditek-gaet-500-pedagang-pasar-bersih-sentul-city-terima-transaksi-nontunai?page=all
0 comments:
Post a Comment