Friday, March 27, 2020

Dampak Virus Corona, Banyuwangi Minta Bank Restrukturisasi Kredit


Banyuwangi (beritajatim.com) – Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas melakukan koordinasi online dengan seluruh pimpinan perbankan untuk memantau perekonomian dan membahas sejumlah opsi guna tetap menggerakkan ekonomi. Koordinasi juga membahas potensi restrukturisasi kredit UMKM dan pelaku wisata yang terdampak situasi penyebaran virus corona/Covid-19.
Rapat virtual itu diikuti jajaran pimpinan BRI, BNI, Bank Mandiri, BTN, dan Bank Jatim.
”Ada beberapa hal dibahas. Di antaranya opsi-opsi untuk menggerakkan ekonomi, target-target penyaluran pembiayaan perbankan ke sektor usaha terkait kondisi sekarang ini. Sejauh mana bila ada revisi target itu akan mengurangi pertumbuhan ekonomi Banyuwangi. Kami diskusikan bersama,” ujar Anas.
Anas mengatakan, sejauh ini, pergerakan ekonomi masih stabil meski ada kekhawatiran penyebaran Covid-19. Sejumlah sektor malah diuntungkan dengan kenaikan dolar AS, seperti perikanan berorientasi ekspor, sehingga perputaran uang di basis perikanan tetap tinggi dan para pekerjanya dalam kondisi aman.
Namun, kebijakan ASN bekerja di rumah dan pelajar belajar di rumah menurunkan aktivitas ekonomi, meski tak signifikan. Yang paling terdampak adalah warga dengan pekerjaan yang mengandalkan pendapatan harian, seperti pengemudi becak dan PKL skala mikro. Mereka yang terdampak kebijakan social distancing tersebut telah disiapkan jaring pengaman ekonomi.
”Teman-teman perbankan lewat unitnya masing-masing juga kami minta memetakan kecamatan mana yang ke depan agak sedikit terhambat ekonominya. Kami harap penurunan ekonomi tidak terlalu tajam. Nanti dari pemetaan itu kita intervensi bareng-bareng,” ujarnya.
Dari koordinasi online tersebut, beberapa perbankan melaporkan pembiayaan sektor pertanian, khususnya hortikultura, yang diyakini tidak akan menurun. Sebab hortikultura cenderung laku keras dalam harga yang memadai dalam situasi sekarang.
Selain opsi tetap menggerakkan ekonomi, juga dibahas tentang restrukturisasi kredit untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), terutama pelaku wisata. Hal ini mengingat cukup banyak agenda wisata yang tertunda. Apalagi, destinasi wisata di Banyuwangi ditutup sementara.
”Contoh di beberapa homestay mulai sepi pengunjung, padahal ada yang baru saja ambil kredit usaha rakyat (KUR). Juga teman-teman agen perjalanan yang kredit mobil. Maka restrukturisasi kredit sangat diperlukan,” kata Anas.
Anas mengatakan, sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tentang Stimulus Perekonomian Nasional Sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Coronavirus Disease yang baru saja diterbitkan, ada opsi untuk merelaksasi pembiayaan ke UMKM.
”Ada skema OJK untuk relaksasi pembayaran kredit. Mekanisme penerapannya sesuai masing-masing bank. Saya mohon kebijakan itu dijalankan untuk membantu UMKM, dengan tetap menjunjung tinggi asas kehati-hatian dan menghindari moral hazard,” jelas Anas.
Sementara itu, Pimpinan BRI wilayah Malang Rahman Arief  merespons positif permohonan Bupati Anas. Rahman mengatakan jika skema restrukturisasi kredit telah disiapkan dan diserahkan langsung kepada setiap kantor cabang BRI di daerah untuk teknisnya.
”Kami siap bahu-membahu dengan Pemkab Banyuwangi untuk menjaga produktivitas ekonomi warga. Skema restrukturisasi kami siapkan dengan memperhatikan kebutuhan nasabah,” ujarnya.
Kepala Bank Jatim Banyuwangi Agus Sastriono juga mendukung upaya Bupati Anas untuk penyelamatan usaha UMKM. ”Kami akan melakukan langkah penyelamatan dengan  koordinasi aktif dengan nasabah,” ujarnya. (rin/ted)



0 comments:

Post a Comment