Coca-Cola Amatil Indonesia melalui inisiatif corporate venture capital, Amatil X menggandeng Kargo Technologies untuk membantu memperluas strategi bisnis dan proses digitalisasi di Indonesia. Kargo Technologies merupakan perusahaan rintisan digital yang bergerak di bidang penyediaan pasar untuk para pengusaha pengiriman dan logistik.
Kargo Technologies bertujuan mendigitalkan industri angkutan logistik Indonesia dengan memanfaatkan teknologi. Melalui teknologinya, pengirim, pengangkut, dan pengemudi truk dapat terhubung, bertransaksi dan melacak pengiriman secara real-time, melalui akses situs dan aplikasi seluler.
Presiden Direktur Coca-Cola Amatil Indonesia, Kadir Gunduz, menyampaikan, kerja sama dengan Kargo Technologies merupakan upaya mengoptimalkan kapabilitas logistiknya, melalui peningkatan produktivitas dan efisiensi pada beberapa rute angkutan truk utamanya.
“Investasi kami di Kargo Technologies akan mendukung ambisi Amatil Indonesia untuk menjadi pemain terkemuka dalam ekosistem digital di Indonesia,” kata Kadir yang mengaku Kargo Technologies adalah investasi awal pertama pihaknya di Indonesia.
Saat ini, Kargo Technologies sedang memenuhi dua rute transportasi darat utama. Dia pun berharap, strategi tersebut akan terus meningkat seiring dengan perluasan jaringan Kargo Technologies.
“Kami berharap bahwa kolaborasi ini tidak hanya dapat memperluas bisnis atau cara kami melayani pelanggan. Namun sekaligus menjadi sarana bagi perusahaan dalam berkontribusi terhadap kesiapan tenaga kerja di Industri 4.0, serta pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan," ujarnya.
Tiger Fang, CEO Kargo Technologies, mengatakan, logistik yang didukung teknologi merupakan tren yang telah terbukti di pasar lain, termasuk India, Cina, dan Amerika Serikat. “Kami sangat senang dapat bekerja dengan Amatil Indonesia untuk lebih mendigitalkan dan mengoptimalkan rantai pasokan mereka di Indonesia,” katanya.
Di Indonesia, kata dia, logistik jalan mencapai 16% dari PDB, dengan sekitar US$ 40 miliar dari anggaran dihabiskan untuk angkutan truk setiap tahun. Industri ini pun sangat terfragmentasi, dengan tujuh juta truk beroperasi di 17.000 pulau. 90% perusahaan truk memiliki 100 truk atau kurang, sementara 75% memiliki 20 truk atau kurang. Oleh karena itu, Kargo Technologies sedang membangun infrastruktur digital untuk menghadirkan efisiensi bagi sistem logistik Indonesia.
"Kami menghubungkan bisnis dan kebutuhan pengiriman mereka dengan perusahaan angkutan truk yang memiliki kendaraan, dengan ruang kargo yang tersedia di dekatnya. Hal yang terpenting, Kargo dapat mengambil banyak muatan untuk backhaul. Artinya, truk dapat kembali dengan muatan kosong yang lebih sedikit sehingga memungkinkan mereka untuk memaksimalkan pendapatan dan mendistribusikan biaya dengan lebih baik,” jelas Fang.
0 comments:
Post a Comment