REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Wisata menjadi kebutuhan yang dapat di katakan primer bagi warga Indonesia. Bahkan berbagai destinasi tumbuh dan berkembang di setiap wilayah Indonesia.
Melihat potensi yang ada di Kelurahan Pinang Jaya Kota Bandar Lampung, relawan inspirasi Rumah Zakat ingin kembangkan desa wisata edukasi.
Dikarenakan banyaknya pekerja di bidang batik maka potensi yang akan di olah adalah edukasi wisata batik. Industri UMKM tersebut di harapkan menjadi pemantik lahirnya wisata lainnya.
Dalam upayanya , selain menemui dan menggali ide bersama perangkat desa, Joko budianto selaku relawan desa berdaya juga berdiskusi dan menemui para onwer usaha batik.
Andri ( 32 tahun ) selaku owner batik Dheandra dengan omzet mencapai Rp 50 juta per bulan mengungkapkan kesiapannya dalam mendukung ide dan gagasan yang akan digarap oleh Desa Berdaya Foundation.
Andri ( 32 tahun ) selaku owner batik Dheandra dengan omzet mencapai Rp 50 juta per bulan mengungkapkan kesiapannya dalam mendukung ide dan gagasan yang akan digarap oleh Desa Berdaya Foundation.
"Saya sudah sering sampaikan kepada beberapa stakeholder terkait hal ini dimulai dari dinas hingga wakil gubernur tentang ide jalur wisata namun minim respons. Semoga ide dari Rumah Zakat dapat kita eksekusi," tutupnya.
Terdapat beberapa owner batik yang berhasil ditemui dan berdiskusi. Mereka memiliki harapan dan ungkapan yang senada untuk terus mendukung dan menyukseskan ide Desa Wisata Edukasi Batik melalui program Desa Berdaya Rumah Zakat.
Terdapat beberapa owner batik yang berhasil ditemui dan berdiskusi. Mereka memiliki harapan dan ungkapan yang senada untuk terus mendukung dan menyukseskan ide Desa Wisata Edukasi Batik melalui program Desa Berdaya Rumah Zakat.
0 comments:
Post a Comment