Wednesday, January 22, 2020

Paviliun Indonesia Tampilkan Kesenian Daerah dan Pernak-Pernik Nusantara

Paviliun Indonesia Tampilkan Kesenian Daerah dan Pernak-Pernik Nusantara
© Warta Ekonomi. Paviliun Indonesia Tampilkan Kesenian Daerah dan Pernak-Pernik Nusantara
Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Paviliun Indonesia di perhelatan World Economic Forum Annual Meeting yang diselenggarakan di Davos, Swiss, 21-24 Januari 2020, menjadi sarana diplomasi ekonomi, country branding, sekaligus untuk membuka akses ke jaringan global.
Menkominfo, Johnny G Plate ketika meninjau persiapan paviliun tersebut pada Senin (21/1/2020) mengatakan, dengan tema Unity in Diversity: Partner for Action, Paviliun Indonesia memasarkan potret dan profil kekinian IndonesiaTidak saja berkutat dengan topik yang berat-berat terkait substansi forum ekonomi dunia, namun paviliun ini juga menampilkan kesenian daerah dan pernak-pernik Indonesia.
"Ada topi rote dari wilayah paling Selatan Indonesia. Ada kopi dari Nusa Tenggara Timur juga. Selama ini kan NTT dikenal dengan savana dan stepa saja, namun ternyata ada juga kopi, bahkan beberapa kali menjadi juara satu kontes di London, Jerman, dan lain-lain," urai Johnny, melalui rilis yang dikirimkan Biro Humas Kemenkominfo.
Lanjutnya, "Jadi, banyak sekali sumber daya, khususnya dalam bidang agrikultur, yang melibatkan begitu banyak rakyat, yang terkenal di tingkat dunia. Nah, kali ini isunya cocok dengan tema WEF kali ini, yaitu sustainable development goals. Di situlah partisipasi banyak masyarakat, seperti petani, nelayan, dan lain-lain, akan jadi perhatian."
Paviliun Indonesia digelar empat hari bersamaan dengan penyelenggaraan WEF Annual Meeting 2020, berisikan sesi-sesi untuk para menteri yang hadir di Davos, workshop atau talkshow oleh kementerianlembaga, dan swasta nasional.
WEF Annual Meeting merupakan konferensi tingkat tinggi yang dihadiri oleh sekitar 3.000 kepala negara, pimpinan perusahaan global, pemimpin organisasi politik, penemu-penemu di bidang sains dan kebudayaan dari 90 negara, termasuk 500-an jurnalis seluruh dunia.
Geralan tersebut merupakan perhelatan paling representatif di dunia yang menjadi ajang berkumpulnya pemimpin-pemimpin dunia dan perusahaan itu. Indonesia sendiri sebagai salah satu peserta dikoordinir oleh BKPM, menggandeng Kemenko Bidang Maritim dan Investasi, Kemenko Bidang Perekonomian, Kementerian Perindustrian, Kementerian perdagangan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta didukung penuh Kementerian Luar Negeri mengadakan Indonesia Pavilion dengan tema "Unity in Diversity: Partner for Action".
Indonesia Pavilion yang bertempat di Promenade 55, Davos Platz 7270 ini akan dibuka pada 21 Januari pukul 13.30 waktu setempat oleh para menteri Republik Indonesia dan Duta Besar RI untuk Swiss dan Liechtenstein, Muliaman Darmansyah Hadad.
Acara dilanjutkan dengan sesi dialog pertama yang menampilkan Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, Ketua BKPM, Bahlil Lahadalia, dengan moderator Dubes Muliaman Darmansyah Hadad dengan tema gambaran umum tentang ketahanan ekonomi Indonesia. Tema- tema lain yang dikupas pada sesi-sesi khusus sekanjutnya di Indonesia Pavilion antara lain tentang strategi perdagangan Indonesia, ekonomi digital, pariwisata dan ekonomi kreatif, dan smart city.
Semua tema sesi tersebut dibalut dalam nuansa tema WEF 2020 yaitu “Stakeholders for a Cohesive and Sustainable World,” jelas Ferdinandus SetuPlt. Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo dalam siaran pers.
Selain itu, berlangsung juga diskusi bersama Prof. Edward F. Crawley dari Massachusetts Institute of Technology yang juga dihadiri oleh Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Johnny G. Plate hadir dalam diskusi didampingi oleh Widodo Muktiyo, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemkominfo serta Septriana Tangkary, Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kemkominfo.
//
Foto: Kemenkominfo//

Penulis: ***
Editor: Rosmayanti
Foto: Kemenkominfo

0 comments:

Post a Comment