Monday, August 23, 2021

LRT Jakarta gandeng 50 UKM dorong pertumbuhan ekonomi

 

LRT Jakarta gandeng 50 UKM dorong pertumbuhan ekonomi

Jakarta - PT Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta sebagai anak usaha BUMD PT Jakarta Propertindo (Perseroda) menggandeng 50 pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) yang berada di sekitar stasiun untuk mendorong pertumbuhan ekonomi selama pandemi COVID-19.

"Sampai dengan saat ini sudah 50 merchant yang tergabung dalam ikatan kolaborasi," kata Corporate Secretary LRT Jakarta Ira Yuanita di Jakarta, Jumat.

Ia menjelaskan LRT Jakarta membuat program khusus diberikan kepada pengguna jasa transportasi publik itu dengan cara mendaftar melalui layanan aplikasi Sahabat LRTJ e-card/SLC.

Aplikasi digital itu bisa diunduh salah satunya melalui "play store" di telepon pintar.

Dalam aplikasi tersebut, pengguna jasa dapat mendaftarkan akun dan meregistrasi nomor kartu uang elektronik yang digunakan.

Anggota yang terdaftar di aplikasi SLC itu akan mendapatkan keuntungan salah satunya berupa promo atau diskon di UKM yang bekerja sama dengan LRT Jakarta.

Hingga saat ini, lanjut dia, sudah ada 2.862 anggota SLC yang dapat menikmati promo menarik di UKM sepanjang jalur LRT Jakarta.

Promo-promo serta produk diskon itu bisa dirasakan oleh seluruh pengguna LRT Jakarta dengan hanya satu kali menggunakan LRT Jakarta.

Untuk memanfaatkan diskon itu, pengguna menunjukkan aplikasi SLC untuk e-voucher kepada toko.

Adapun promo dan diskon itu di antaranya beli satu produk tertentu mendapatkan satu produk yang sama secara gratis dan diskon 10 hingga 30 persen.

"Salah satu latar belakang dibuatnya program ini adalah untuk menumbuhkan perekonomian usaha kecil menengah yang berada di sepanjang jalur LRT Jakarta," ucapnya.

Dengan begitu, program yang diluncurkan 14 September 2020 itu tak hanya memberikan apresiasi kepada pengguna jasa tetapi juga menggerakkan potensi ekonomi yang ada di sepanjang jalur LRT Jakarta.

Sumber : https://m.antaranews.com/berita/2311766/lrt-jakarta-gandeng-50-ukm-dorong-pertumbuhan-ekonomi

0 comments:

Post a Comment