Kemenkop UKM: Tingkatkan kualitas kuda dongkrak kesejahteraan peternak
Jakarta - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah menjajaki kerja
sama dengan peternakan kuda pacu lokal dalam rangka meningkatkan
kualitas kuda untuk meningkatkan kesejahteraan peternak.
Dalam
keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat, Menteri Koperasi
dan UKM Teten Masduki mengunjungi peternakan kuda pacu Gekbrong Stable
di Desa Titisan, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat,
dalam upaya meningkatkan kesejahteraan peternak dengan meningkatkan
kualitas ternak.
Staf khusus Menkop UKM Agus Santoso menjelaskan
bahwa Indonesia memiliki beberapa sentra peternakan kuda yang merupakan
kuda endemik. "Antara lain kuda Sandel (Sumba), kuda Sumbar, kuda
Minahasa dan Kuda Priangan. Kuda-kuda itu secara tradisional, tumbuh
bersama budaya setempat," jelas Agus Santoso.
Jenis kuda
dibedakan menjadi kuda beban yang membantu petani mengangkut hasil bumi,
kuda penarik yang digunakan menarik dokar, delman, cidomo, gerobak dan
kuda tunggang yg menjadi hewan klangenan karena digunakan untuk pacuan
kuda.
"Harga masing-masing jenis kuda itu tentu berbeda-beda.
Harga kuda pacu yang berprestasi dalam pacuan dan keturunannya tentu
yang paling mahal," katanya.
Stafsus Agus mengatakan Persatuan
Olah Raga Berkuda Indonesia (Pordasi) sudah sejak 1975 berupaya
meningkatkan kualitas kuda pacu dengan cara menyilangkannya dengan
pejantan kuda pacu impor Thoroughbred, yaitu jenis kuda pacu yang pada
awalnya dikembangkan di negara-negara Eropa.
Selama 46 tahun
Pordasi melakukan proses penyilangan kuda pacu, jenis kuda pacu
Indonesia semakin meningkat kualitasnya. Terdapat jenis Kuda G (G1
sampai G4), yaitu anak kuda induk yang disilang degan kuda Thoroughbred
murni (pure THB), jenis KPI (Kuda Pacu Indonesia) yang merupakan hasil
silangan antar Kuda G. Huruf G disini menunjukkan semakin besar
angkanya, darah kuda impornya semakin besar.
Menteri Koperasi dan
UKM Teten Masduki sangat menyadari bahwa bila kualitas kuda pacu lokal
ditingkatkan maka akan berdampak pada kesejahteraan peternak kuda. Dalam
kunjungan tersebut disepakati segera dilakukan piloting peningkatan
kualitas kuda pacu lokal di Sumba NTT.
Pemilik Aragon Horse
Racing & Equastrian Sport Eddi Saddak menyambut baik rencana ini dan
menyatakan pihaknya siap untuk mendukung piloting tersebut dengan
menyediakan pejantan Kuda G2 atau G3 berdarah juara nasional.
"Kami
siap mendukung gagasan ini, termasuk menyediakan pakan kuda dengan
nutrisi lokal yang kami kembangkan di Aragon,'" kata Eddi.
Tim
KemenKop UKM bersama Tim Aragon akan segera ke Sumba NTB untuk
mengadvokasi pentingnya para peternak kuda bergabung dalam wadah
koperasi agar pengelolaan bibit, pakan, obat-obatan dan pemeriksaan
kesehatan kuda menjadi lebih efisien dan berbiaya lebih murah.
Jika
melihat perbandingan harga kuda pacu lokal degan kuda pacu berdarah G
atau KPI maka harga kuda pacu lokal berkisar Rp20 juta sampai Rp40 juta,
sedangkan kuda pacu berdarah G4 dan KPI berharga di kisaran Rp100 juta
sampai Rp200 juta atau bahkan lebih.
Sumber : https://m.antaranews.com/berita/2324882/kemenkop-ukm-tingkatkan-kualitas-kuda-dongkrak-kesejahteraan-peternak
0 comments:
Post a Comment