Monday, January 29, 2018

Tetap Menatap Cerah Dunia Retail Indonesia


Bernas.id - Salah satu perhelatan dunia retail Indonesia telah selesai, ya Internet Retailing Expo yang telah berlangsung tiga kali. Kegiatan tahun ini mungkin tergolong unik, karena mengangkat tema Transforming the ASEAN retail landscape. Lalu, apanya yang bertransformasi?

Dalam kegiatan 2 hari ini, banyak hal menarik yang kami jumpai selama mengikuti kegiatan disana. Pertama, hampir semua pengusaha retail telah mempertimbangkan dan bahkan menggunakan media online dan Internet sebagai salah satu media transaksi. Jadi bukan hanya untuk promosi, mereka bahkan menggunakannya untuk media transaksi. Selama ini, meskipun mereka tetap memiliki dan mengelola toko, tapi toko online telah dibuka. Ada beberapa pengusaha bahkan mempersiapkan perusahaan khusus untuk mengelola transaksi online. Artinya, semua pengusaha retail mulai memaksimalkan potensi online mereka dengan menyediakan website, portal, dan bahkan bekerjasama dengan marketplace yang ada. 

Ini menarik. Dalam berbagai kesempatan, pengusaha retail diajak untuk membuat website, mengelola portal website online. Tapi sekarang mereka sadar, bahwa membangun website, artinya juga membangun brand baru. Membuat pengunjung, customer mereka untuk membeli online saja sudah menjadi tantangan, ditambah lagi dengan membuat website dan portal transaksi. Jadi cara tercepat adalah menggunakan dan bekerjasama dengan marketplace yang telah ada. Dan ini banyak kita lihat setahun belakangan ini, dimana mereka menyebut dirinya 'Toko Resmi' (official stores). 

Di satu pihak, ini tren menarik dan menguntungkan bagi pelanggan dan pemilik produk. Tapi ini juga tren mengerikan bagi distributor, dealer ataupun reseller (atau retailer) yang selama ini berinteraksi dengan pelanggan. Oleh karena itu, para pemilik produk harus mempertimbangkan mekanisme harga dan menjaga harga, agar tidak terjadi kekecewaan di kalangan reseller yang selama ini telah membantunya.

Kedua, kunci kesuksesan bertransaksi di dunia Internet ternyata bukan hanya pada berapa jumlah pelanggan, tapi juga konten, komunitas dan data. Nah, ini yang sering kita lupa. Kita hanya berfokus pada angka, dan angka adalah pelanggan. Tapi juga kita harus membina pelanggan kita, dengan memperkaya pengetahuan produk, teknologi dan solusi terkait produk kita. Kita harus membina mereka dalam komunitas. Dan semua akan menghasilkan kinerjak optimal. Demikian pula dengan kekayaan data. Tiap marketplace, atau portal online transaksi kita harus bisa membaca ini. Tentu tidak mudah, tapi kita bisa lakukan dengan cara yang paling mudah. Pernahkan kita tahu berapa banyak pembeli kita dari daerah mana saja, apa yang membuat mereka tertarik untuk datang lagi, berapa nilai transaksi terakhir, kapan mereka membeli, wah banyak sekali yang kita bisa gali dari data pelanggan kita. Hingga ada perusahaan yang berfokus menggali interaksi pelanggan (customer engangement).

Tren menurunnya transaksi retail Indonesia memang harus dicermati. Tapi dengan tetap semangat dan memaksimalkan berbagai cara, terutama terkait dengan menggunakan media Internet, baik untuk transaksi online, ataupun mulai dengan digital marketing. Ingat, rata-rata konversi e-commerce Indonesia adalah 1.1% dibandingkan global yang mencapai 1.58%. Peluang masih besar di depan kita. Tinggal kita tetap semangat dan menatap cerah dunia retail Indonesia.

Sumber:
https://www.bernas.id/59653-tetap-menatap-cerah-dunia-retail-indonesia.html

Thursday, January 25, 2018

Industri RETAIL harus gunakan Digital


Kegiatan Internet Retailing Expo selesai sudah. Dan seperti pada tahun-tahun sebelumnya, IRX selalu memberikan makna berarti bagi para pemain Retail Indonesia, dan ini sejalan dengan tema yang diangkat "Transforming Indonesia Retail Landscape".

Dalam kesempatan diskusi awal sebelum acara dimulai, kami melihat para peserta yang mengambil booth mulai beragam. Tidak hanya pelaku bidang retail, tapi juga ekosistem pendukungnya.

Dan kami sangat bersyukur, sebagai APTIKNAS (Asosiasi Pengusaha TIK Nasional) bisa mendukung APRINDO (Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia), bersama dengan APPBI (Asosiasi Pengusaha Pusat Belanja Indonesia) dan asosiasi lainnya. Memang tren penggunaan teknologi dan digital tidak bisa dihindari lagi dalam dunia retail Indonesia.

Menggunakan teknologi dan digital, inilah kalimat kunci dan jurus yang harus digunakan dunia retail Indonesia. Beragam teknologi telah digunakan hampir secara merata di seluruh aspek retail Indonesia. Kita memang memiliki pasar yang besar, tapi pasar ini pelan-pelan mulai beralih dan menyesuaikan diri. Pusat perbelanjaan juga harus menyikapi dengan cermat, dan menambah fokus lain agar tetap bisa menjaga trafik datang ke mal yang ada.

Jumlah pusat perbelanjaan yang besar di seluruh Indonesia, juga memberikan tantangan tersendiri. Mereka harus memutar otak, agar tempat mereka menjadi pusat perhatian, orang mau datang. Oleh karena itu, tidak heran, sekarang ini pusat perbelanjaan melengkapi dirinya dengan tempat kuliner (food court), entertainment (hiburan) selain fokusnya.

Tidak bisa dipungkiri juga, dunia retail harus menggunakan berbagai layanan digital untuk tetap bertahan. Bertemu dengan para peserta yang berasal dari beragam industri retail, mereka semua telah beberapa tahun ini mempersiapkan diri. Mereka sekarang memiliki divisi, atau perusahaan e-commerce. Perusahaan / divisi ini yang berfokus memikirkan strategi dan berjualan online. Kehadiran mereka kita bisa lihat di beberapa marketplace yang besar di Indonesia saat ini.


Bergandengan tangan , berkolaborasi, itulah yang sedang kita semua lakukan. Industri retail yang notabene adalah 'pedagang'nya, membutuhkan tempat (pusat belanja), tapi semuanya harus melek teknologi dan digital. Itulah gunakan IRX 2018 hadir, memberikan pencerahan untuk semua.

Dan yang menarik, memang tidak semua 'raksasa' marketplace Indonesia hadir disini, tapi strategi dan pencerahan yang diberikan tetap memberikan makna. Rencana Peraturan Menteri Perdagangan terkait perdagangan online akan segera rampung dan dipublikasikan, dan ini memberikan harapan baru bagi dunia retail Indonesia. Semoga dengan adanya Permen ini semua akan menjadi lebih tertata.


Itu juga harapan kami, para pemain retail komputer Indonesia. Dengan permen baru nanti kita akan lebih diatur. Tidak semua orang bisa menjual seenaknya, dan menghancurkan harga retail yang telah ada. Selain itu, tetap selalu ingat, ada harga, ada kualitas. Tentu kita harapkan industri retail Indonesia tetap bisa tumbuh, termasuk industri retail komputer dimana selama ini anggota APTIKNAS berada.

Sampai jumpa di IRX tahun depan. Salam sukses.

Sumber:
https://www.linkedin.com/pulse/industri-retail-harus-gunakan-digital-fanky-christian/?published=t

Sunday, January 21, 2018

Mungkin sudah saatnya anda perlu Asisten Bisnis Online

Perkembangan dunia e-commerce Indonesia sangat menarik. Hingga pemerintah menetapkan peta jalan e-commerce di November 2017, dan semuanya menjadi jelas. Salah satu yang dibidik adalah sumber daya manusia.

Ya, memang, sumber daya manusia Indonesia juga harus dipersiapkan. Hal ini menjadi sangat penting agar Indonesia tidak hanya menjadi target, tetapi juga mampu mengelola dan mengembangkan industri yang berkaitan dengan e-commerce. Dimana saat ini semua semakin mengandalkan transaksi e-commerce untuk berkembang.

Lihat saja para UKM bidang komputer yang semula marak ada di mal. Sekarang ini mereka bertahan
dengan menggunakan berbagai platform bisnis online yang ada, dan menjual produknya disana. Mal yang semua berkonsentrasi kepada produk teknologi, sekarang beralih ke kuliner. Tetapi tetap saja, dimana pun kita akan menemukan orang yang menggunakan smartphone-nya untuk beraktifitas.

Oleh karena itu, para UKM juga harus segera mempersiapkan diri. Dalam berbagai kesempatan, kami melakukan edukasi dan pelatihan untuk UKM, dan memang selalu mendapatkan hal yang sama. Tidak semua UKM siap. Maka kami menemukan istilah 'start-sme-up', yang kurang lebih artinya 'bantu kami bangkit'. Memang tidak sama dengan istilah 'startup' yang sedang marak di telinga masyarakat. Layanan startsmeup banyak difokuskan kepada UKM yang telah berjalan, terutama dengan cara konvensional, dimana mereka harus ditingkatkan kemampuannya agar bisa bersaing dan berkembang dalam jalam teknologi ini.

Salah satu layanan startsmeup adalah menyediakan tenaga pembantu bisnis online, atau kami sebut dengan Asisten Bisnis Online. Layanan ini merupakan layanan berlangganan untuk membantu usaha kecil menengah menggunakan teknologi bisnis online. Layanan ini akan mengelola pengambilan gambar, pembaruan deskripsi, harga dan stok di berbagai media yang disepakati. Mulai dari website, blog, akun sosial media hingga forum jual beli. Dengan cara ini, UKM tidak harus memiliki staf khusus yang mengelola semua ini, tapi cukup menggunakan layanan starsmeup.

Dalam mengembangkan kemampuan startsmeup, kami melihat potensi anak-anak muda untuk dibina dan memiliki kemampuan yang diperlukan untuk mengelola ini semua. Kami yakin, usaha kecil kami untuk membantu UKM ini tidak akan sia-sia, karena akan semakin banyak anak-anak muda yang siap membantu mereka. Mari terlibat dalam layanan startsmeup, bila memerlukan bantuan kami akses saja ke www.startsmeup.id. Ayo tingkatkan kualitas UKM Indonesia dengan kuasai teknologi.