Thursday, March 27, 2014

Marketing Intellgence dalam CRM



Market intelligence merupakan pengumpulan informasi yang digunakan untuk menyelesaikan segala permasalahan berkaitan dengan strategi pemasaran yang akan dijalankan. Market intelligence digunakan untuk mencari data-data yang berkaitan dengan kondisi internal dari competitor seperti untuk mendapatkan informasi produk andalan dari pesaing, keunggulan produk pesaing, kemana pesaing membidik sasaran, serta mempelajari pola-pola strategi pesaing secara detail. Sehingga berdasarkan informasi yang diperoleh tersebut perusahaan dapat mengatur suatu strategi antisipatif dan untuk meningkatkan produk sendiri melebihi produk yang sudah dihasilkan pesaing.
Hasil analisis pasar dan market intelligence dari informasi pasar yang akurat mempunyai peranan yang sangat penting untuk menaklukan pasar karena jika informasi yang kita peroleh salah maka hasilnya akan salah pula  dan jika hasil analisis perusahaan dan hasil analisis persaingan salah maka strategi pemasaran yang  dihasilkan juga akan salah.
Secara umum ada 4 pekerjaan utama dari departemen market intelligence yaitu :
  • Pekerjaan pertama adalah tahap perencanaan dimana mereka harus menentukan jenis-jenis informasi apa   yang ingin diperoleh.
  • Tahap kedua adalah pengumpulan data dan informasi. Aktivitas ini dapat dilakukan dengan cara mengamati atau observasi, membaca hasil publikasi atau melakukan interview kepada para pelanggan pesaing atau dengan para supplier.
  • Tahap selanjutnya adalah melakukan analisa. Untuk analisa, perusahaan dapat membuat analisa kualitatif terutama bila ingin melihat trend secara global suatu industri atau analisa kuantitatif dengan melibatkan seperangkat computer atau alat-alat analisis lainnya.
  • Tahap yang terakhir dilakukan adalah sharing atau penyebaran informasi kepada departemen lain terkait.
Berikut ini adalah beberapa manfaat dalam aktivitas market intelligence :
1. Mengetahui dengan cepat hadirnya produk pesaing
2. Menghadang hadirnya produk pesaing
3. Membuat keputusan cepat dalam berpromosi
4. Membuat produk tandingan dengan cepat
5. Mencegah adanya pemalsuan produk
6. Antisipasi perusakan produk oleh pesaing
7. Mengubah strategi pemasaran jadi lebih baik
8. Menciptakan produk baru
9. Mengubah strategi distribusi
10. Mengubah pola penetapan harga
1. Sistem intelijen Pemasaran
Sistem intelijen pemasaran adalah seperangkat prosedur dan sumber yang digunakan oleh manajer untuk memperoleh informasi mengenai perkembangan lingkungan pemasaran. Sistem ini dilakukan perusahaan guna melihat posisi persaingan dalam bisnis yang sejenis, sekaligus menentukan posisi perusahaan kita dibandingkan dengan perusahaan lain yang sejenis.
2. Marketing Plan
Marketing plan merupakan bagian dari business planMarketing Plan adalahkemampuan merencanakan, menganalisis dan mengorganisasikan strategi pemasaran serta mengevaluasi untuk memanfaatkan peluang pasar dan memperhatikan seluruh aspek baik internal maupun eksternal. Marketing plan memuat hal-hal sebagai berikut :
  • Analisa situasi SWOT (Strange, Weakness, Oportunity,Thread)
  • Tujuan pemasaran (marketing objectives)
  • Strategi inti (Core strategy)
  • Jadual pelaksanaan (Action plan)
  • Anggaran pemasaran (marketing budget)
  • Kontrol (Control
3. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah memilih dan menganalisa pasar sasaran yang ingin dicapai oleh perusahaan dan menciptakan suatu bauran pemasaran yang cocok dan yang dapat memuaskan pasar sasaran tersebut. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu kita perhatikan dalam menetapkan strategi pemasaran:
  • Menentukan strategi yang tepat untuk mencapai sasaran
  • Menerapkan tahapan-tahapan kegiatan strategi pemasaran
<!–[if !mso]> <! st1\:*{behavior:url(#ieooui) } –>
Adapun tahapan-tahapan dari kegiatan strategi pemasaran adalah sebagai berikut  :
1.   Segmentasi
  1. Geografi    : Propinsi, kota, jumlah penduduk, kepadatan penduduk, iklim.
  2. Demografi : Usia, jenis kelamin.
  3. Psikografi  : Gaya hidup, personality.
  4. Perilaku  : Occasions, benefit, User, Attitudes (Kesempatan, manfaat,  pemakai, sikap)
2.   Targeting
Ada 5 bentuk dalam melakukan seleksi target yaitu:
  1. Konsentrasi pada satu segmen
  2. Pada pasar dan produk tertentu
  3. Spesialis pada produk tertentu
  4. Spesialis pada pasar tertentu
  5. Melayani semua pasar
3.   Positioning
  • Bagaimana menempatkan posisi produk kita di pasar diantara para saingan, salah menempatkan posisi bisa berakibat produk tidak laku
  • Faktor-faktor yang mempengaruhi:
  • -Fitur dari produk
  • -Saingan atau kompetisi
4.   Diferensiasi
Jika harga jual produk masih terlalu tinggi dan tidak kompetitive, maka tampilkan perbedaan yang cukup signifikan dalam produk atau jasa yang kita jual atau tawarkan
Berdasarkan strategi pemasaran yang telah ditentukan maka perusahaan melaksanakan fungsi 4 p yaitu :
1.   Product
Menentukan produk apa yang harus diproduksi berdasarkan informasi yang telah didapat agar dapat memenuhi  kepuasan pasar atau sesuai dengan keinginan konsumen dan produk yang dihasilkan mempunyai nilai tambah dibandingkan produk pesaing.
2.   Price
Menetapkan harga yang tepat, diharapkan harga tersebut terjangkau oleh konsumen.
3.   Place
Menentukan pendistribusian produk atau saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan produk. seperti pedagang besar, pengecer, dsb.
4.   Promotion
Tindakan atau kegiatan menginformasikan, mengkomunikasikan dan  mengingatkan konsumen tentang spesifikasi produk atau merek.
<!–[if !mso]> <! st1\:*{behavior:url(#ieooui) } –>
4. Contoh Kasus
Dalam menaklukan pasar sangat tergantung pada bagaimana kita menganalisis suatu pasar dan market intelligence dari informasi pasar yang akurat agar menghasilkan strategi pemasaran yang baik. Jika informasi yang kita peroleh salah dan hasil analisis perusahaan serta hasil analisis persaingannya salah maka nantinya strategi yang dihasilkan juga akan salah.
Sebagai contohnya adalah  tara nasiku yang merupakan produk dari PT Unilever Indonesia, dimana manajemennya memaksakan produk yang sesungguhnya memiliki konsep yang keliru. Riset pasar telah menunjukan hasil yang negatif tetapi karena gagasan produk baru tersebut merupakan gagasan unggulan dari top manajemen maka proposal tara nasiku diloloskan.
Padahal dalam menggarap pasar potensial yang belum terlayani harus memperhatikan beberapa hal yaitu :
  1. Awareness, Apakah perusahaan mampu menciptakan awareness bagi produk tersebut dalam waktu singkat?
  2. Availability, Apakah perusahaan memiliki kemampuan dalam mendistribusikan produk tersebut dalam waktu singkat sehingga dapat diperoleh di gerai-gerai terdekat dengan konsumen?
  3. Affordability, Apakah harga yang ditawarkan produk tersebut terjangkau oleh konsumen?
  4. Benefit deficiency or lack of benefit, Apakah manfaat yang ditawarkan produk tersebut penting dan bernilai bagi konsumen?
  5. Very useful or unable to use, Apakah produk tersebut cukup mudah digunakan?
Kegagalan produk tara nasiku disebabkan oleh manajemen yang terlalu memaksakan produk dan tidak memperhatikan hal-hal  seperti Awareness,Availability, Affordability, Benefit deficiency or lack of benefit, dan Very useful or unable to use sehingga mayoritas konsumen tidak melihat banyak keuntungan yang dirasakan dalam proses penyajiannya dan juga habitat konsumen yang sudah terbiasa dengan produk instan lain dibandingkan nasi instan. Tara nasiku gagal dalam proses memasaknya yang terlalu rumit dan rasanya yang kurang enak.

0 comments:

Post a Comment